Jumat, 07 Maret 2014

tugas_agama_islam_di-kiribati


PENDAHULUAN
Kiribati adalah sebuah negara kepulauan kecil di Samudera Pasifik yang memiliki luas daratan 726 km.Negara ini juga memiliki wilayah yang mencakup 33 atol yang tersebar luas hingga tiga juta kilometer persegi.Kiribati disebut pula sebagai Kepulauan Gilbert, dengan nama Kiribati berasal dari pengucapan lokal untuk Gilbert. Kiribati pertama kali dihuni sekitar tahun 1000 SM oleh sekelompok orang Micronesia.Pada abad-abad berikutnya, pulau-pulau ini silih berganti dikuasai oleh orang Tonga, Samoa, dan Fiji yang secara tidak langsung mempengaruhi wilayah Kiribati dengan budaya Melanesia dan Polinesia.
Kepulauan Kiribati pertama kali ditemukan oleh orang Eropa sekitar abad ke-16, tapi kontak dengan luar tetap jarang terjadi hingga dua abad berikutnya .Pada abad ke-18, orang Eropa mulai menggunakan daerah di Kepulauan Kiribati sebagai pangkalan penangkapan dan perdagangan ikan paus. Inggris akhirnya menjadikan kepulauan ini sebagai wilayah protektorat. Pada awal abad ke-20, Inggris menggabungkan Kiribati dengan sejumlah kelompok pulau lain untuk membentuk British Western Pacific Territories yang diberi status sebagai koloni.
Selama Perang Dunia II, kepulauan Kiribati menjadi medan pertempuran penting dalam teater Pasifik antara Amerika Serikat dan Jepang. Dimulai pada tahun 1960, Inggris sedikit demi sedikit mulai memberikan otonomi lebih luas kepada Kiribati hingga akhirnya Western Pacific Territories dibubarkan pada tahun 1971.
Pada tahun 1975, sekelompok pulau yang menjadi bagian dari Kiribati memisahkan diri dan menyatakan kemerdekaan sebagai Tuvalu.
Pada tahun 1977, Kiribati memiliki pemerintahan sendiri dan akhirnya merdeka pada tahun 1979. Kiribati terus berkembang tanpa diwarnai banyak konflik serta ekonomi terus melaju. Tahun-tahun awal ditandai dengan terpilihnya kepala persemakmuran (head of commonwealth) termuda, Ieremia Tabai, yang baru berusia 29 tahun.
Beberapa tahun lalu, pulau Banaba menyatakan keinginan memisahkan diri dari Kiribati dan menjadi protektorat Fiji.Pemerintah Kiribati merespon keinginan ini dengan memberikan Banaba sejumlah konsesi, termasuk mengembalikan tanah pemerintah di pulau tersebut dan memberikan Banaba perwakilan di legislatif.
Kiribati adalah salah satu pulau indah paling terpencil di dunia. Tidak ada atraksi yang menonjol di kepulauan itu melainkan hanya pantai, terumbu karang, dan atol. Bedanya, semua atraksi alam tersebut masih dalam keadaan murni dan asli.[]
maka dari makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai jejak/sejarah(islam) dan kebudayaannya yang ada. Atas kurang lebihnya makalah ini kami mohon maaf, semoga makalah ini bermanfaat.

PERTANYAAN YANG TIMBUL
-          Jejak islam di kepulauan kiribati
-          Seni di kepulauan kiribati

TUJUAN
-          Berbagi ilmu dan menambah wawasan pembaca
-          Sebagai bahan acuan dan masukan









PEMBAHASAN
Kepulauan Kiribati

bendera kiribati 300x187 Kepulauan Kiribati: Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya    http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ec/Oceania-map.JPG/250px-Oceania-map.JPG
JEJAK ISLAM

Islam di Oseania mengacu pada Islam dan umat Islam di Oseania. Beberapa negara di Oseania, terutama Australia, agama Islam sebagai agama terbesar ketiga mereka, setelah agama Kristen dan Buddha. Dengan perkiraan saat ini, ada 500.000 umat Islam di Oseania (340.000 di Australia, 36.000 di Selandia Baru, 62.500 di Fiji, 6.350 di Kaledonia Baru, 2.000 di Papua Nugini, 350 di pulau-pulau Solomon, 200 di Vanuatu, 100 di Tonga, nomor kecil di Kiribati dan Samoa.[1]
Kawasan Oceania amat kaya akan pulau-pulau kecil yang indah pemandangannya. Antara lain, Hawaii, Fiji, Vanuatu(kawasan kiribati), eksotis di Samudera Pasifik tersebut. Salah satu yang tak boleh luput tentu saja Cook Islands.

Saking minimnya jumlah muslim di Cook Islands, mereka tak diketahui eksistensiya. Apalagi kepulauan tersebut terkenal dengan rumah para penganut kristiani. Dalam Buletin Board of The Cook Islands "Tumunu" pun secara terang menyebutkan tak ada Muslimin di kepulauan tersebut. "Islam tidak ada disini, kami memiliki agama yang cukup," tulis buletin tersebut.
Namun tentu saja fakta data di lapangan berbeda. Meski berjumlah amat sangat sedikit, muslimin hidup di Cook Islands. Dakwah Islam pun tetap disyi'ar kan meski tak nampak dan belum terlihat hasilnya. "Terdapat beberapa Islander Muslim, berjumlah sedikit, tapi terus tumbuh," ujar Crocombe.

Meski keberadaan ereka diakui, namun tak ada yang mempublikasikan aktivitas mereka. Sebagai etnis minoritas, tentu kehidupan berIslam mereka cukup sulit. Terlepas dari julah mereka, tentu mereka membutuhkan fasilitas beribadah. Namun menurut data dari we Islamic Finder, tak ada satupun masjid atau tempat beribadah muslimin apapun disana. Organisasi keislaman pun tak dapat dideteksi keberadaannya.

Namun R.G. Crocombe berfikir berbeda. Meski tak jelas apakah terdapat masjid di Cook Islands, dia menduga muslimin di kepulauan tersebut menyediakan tempat untuk beribadah bersama. Pasalnya, setiap muslimin di kepulauan tertentu dipastikan sudah memiliki fasilitas ibadah sendiri. "Sekarang ini muslimin hampir ada di setiap pulau negara, dan sebagian besar negara sekarang ini setidaknya memiliki sebuah masjid," ujarnya.
Dalam memenuhi kebutuhan pendidikan agama Islam, menurut Crocome, telah ada terjemahan Alquran yang tersebar di Oceania. Kitab suci umat Islam tersebut diterjemahkan di setiap bahasa pulau setempat. Meski dai masih sangat minim, fasilitas apa adanya, muslimin antusias mempelajari agama akhir zaman ini. Jumlah mereka bukan tak mungkin akan terus meningkat, meski tak harus tumbuh pesat.
RG Crocombe dalam bukunya "Asia in the Pasific Islands: Replacing the West" menyebutkan tak jelas siapakah masyarakat Cook Islands yang pertama kali memeluk dan menyebarkan agama Islam. Namun ia menyebutkan dan menampilkan foto seorang diantara mereka yang bernama Tatiana Kautai. Berjilab, warga Cook Islands atau yang sering disebut dengan "Islander" tersebut merupakan satu dari beberapa pemeluk Islam pertama di kepulauan. Mereka diperkirakan berIslam sejak beberapa dekade terakhir.

Tak terdapat data ataupun kabar yang menyebutkan penyebaran Islam di Cook Islands. Namun, datangnya Islam ke kepulauan tersebut dimungkinkan seiring dengan masuknya Islam di kawasan Oceania. Sejak abad ke-17, Islam telah mulai dikenal masyarakat kepulauan Oceania. Saat itu, Islam dibawa dan disebarkan oleh pedagang Melayu dan Cina.

Namun kehadiran Islam di Oceania tersebut tentu tak meluas ke seluruh penjuru. Kawasan Melanesia dan Micronesia lah yang paling banyak tersentuh dengan peradaban Islam. Adapun Polynesia yang berada di timur jauh sedikit lebih lama mengenal Islam.
Penyebaran Islam di kawasan tersebut, termasuk Cook Islands diprediksi berasal dari dakwah Muslimin Melanesia dan Micronesia. Namun tak menghapus kemungkinan muslimin pulau justru langsung mengenal Islam ke taDAnah suci di Arab Saudi, Pulau Tuamotus misalnya. Tentangga Cook Island tersebut langsung mengenal Islam dengan perginya beberapa penduduk pulau ke Saudi. Tak diakui, namun tumbuh

LAIN-LAIN
Tiga kebudayaan besar di kawasan Oceania adalah hasil dari kebudayaan tiga ras yang ada di sana yaitu, Melanesia, Polinesia dan Mikronesia. Masing-masing dari ketiga ras ini memiliki keistimewaan masing-masing. Mereka memiliki perbedaan dari segi fisik, bahasa, budaya dan adat istiadat.
          Mereka mendiami wilayah yang berbeda-beda, Melanesia mendiami daerah Papua New Guinea, Papua, Pulau Solomon, Pulau Fiji, Pulau Caedonia, dan beberapa pulau dari Negara Vanuatu. Ras Polinesia mendiami daerah American Samoa, Cook Island, French Polynesia, Hawai, New Zealand, Niue, Pitcairn Island, Samoa, Tokelau, Tonga, Tuvalu, Wallis dan kepulauan Futuna. Dan Mikronesia mendiami daerah Guam, Mariana, Palau, Caroline, Marshall, Karibati dan Nauru.

Sebuah konstitusi 1990 menjamin etnik Fiji kekuasaan atas Fiji, namun hal ini menyebabkan emigrasi besar-besaran masyarakat keturunan India; kehilangan ini menyebabkan kesulitan ekonomi, namun menjamin bahwa bangsa Melanesia akan menjadi mayoritas. Amandemen yang diberlakukan pada 1997 menjadikan konstitusi lebih setara. Pemilu yang bebas dan damai pada 1999 menghasilkan pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Indo-Fiji. Setahun kemudian, ia digulingkan dalam sebuah kudeta yang dipimpin oleh George Speight, seorang nasionalis Fiji garis keras. Demokrasi dipulihkan menjelang akhir 2000, dan Laisenia Qarase, yang telah memimpin pemerintahan sementara saat itu, terpilih sebagai Perdana Menteri. Keanggotaan Fiji di Persemakmuran dikenai sanksi karena kegiatan-kegiatan yang anti-demokratis sehubungan dengan kudeta 2000.
Untuk negara seukuran itu, Fiji mempunyai kemampuan angkatan bersenjata yang cukup berarti, dan telah menjadi penyumbang besar dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di berbagai belahan dunia.

Ras Polinesia dianggap sebagai orang Amerika yang berpindah ke Indonesia. Dan ada juga anggap a Polinesia adalah ras tersendiri yang berbeda dengan Amerika. Istimewanya, ras Polinesia dianggap sebagai segitiga; Hawaii, New Zealand dan Solomon. Ketiga daerah ini merupakan daerah kepulauan kecil yang paling maju di wilayah Oceiania, dan ras Polinesia lah yang mendiami daerah yang bagus ini.
Bangsa Polinesia adalah orang yang tinggal di pulau-pulau di tengah Samudera Pasifik pada daerah kepulauan segitiga yang terdiri dari Hawaii sampai ke Pulau Paskah dan Selandia Baru. Diperkirakan Ada 10.000 pulau di Polinesia dan timur Pasifik lainnya dengan ratusan budaya yang berbeda, masing-masing mempunyai sejarahnya sendiri. Berdasarkan bahasa yang dipergunakan oleh ras Polinesia ini kurang lebih berjumlah 16 bahasa yang berasal dari satu rumpun, antara lain Samoa, Tonga, Tahiti, Hawaii dan Maori.

Republic of Kiribati, adalah sebuah negara kepulauan di tengah-tengah Samudera Pasifik. secara geografis, rata-rata ketinggian daratan negeri tersebut hanya sekitar 1,98 meter. Tanpa bantuan pemanasan global sekalipun, dataran sudah terancam akan tenggelam, demikian pula pasokan air bersih untuk minum.
Sejumlah ilmuwan memprediksi bahwa ketinggian air laut diperkirakan akan naik hingga hampir satu meter di akhir abad ini akibat pemanasan global.

"Pemanasan global dan kenaikan permukaan laut akan memusnahkan negara-negara seperti Kiribati," kata Anote Tong, Presiden Kiribati pada sebuah pertemuan badan dunia PBB yang membahas seputar iklim global. "Hal itu bisa terjadi dalam 50 tahun ke depan," ucap Tong, seperti dikutip dari NPR, 17 Januari 2011.
Saat ini, warga Kiribati menyatakan bahwa mereka sudah merasakan perubahan di alam sekitar. Selain musim panas yang semakin panjang, negara tersebut juga telah mengalami perubahan lain.
Australia – kondisi yang memicu kebakaran Panas besar semak yang terjadi lebih sering. Pasifik dan Indonesia – gempa bumi terbaru telah menyebabkan bencana besar di Indonesia dan Samoa masih berkabung setelah efek tsunami, akibat gempa bumi lepas pantai. Naiknya permukaan laut juga mengancam beberapa pulau di Pasifik. Diperkirakan akan sepenuhnya di bawah air di masa mendatang adalah Kiribati,

Negara “bangkrut” di Oceania adalah Nauru. Kekayaan yang melimpah tak selamanya memberikan jaminan kemakmuran. Mabuk kepayang dalam kemewahan bisa berubah menjadi bencana. Inilah yang terjadi dalam perjalanan negara Republik Nauru.
Nauru pernah dikenal sebagai satu dari negara terkaya di dunia. Dengan karunia kandungan alam yang melimpah dan menjadi sentra tambang fosfat utama dunia. Dalam pasar ekspor dan ekonomi industri, Nauru dijuluki “Negara Fosfat”. Ini karena 70% kandungan tanah di Pulau Nauru terdiri dari endapan kotoran burung yang menjadi fosfat.
Sejak mengelola sendiri industri dan pertambangan fosfatnya, Nauru menjadi negara paling surplus. Selama 40 tahun negara itu berubah menjadi negara mewah dengan pemerintah yang paling royal terhadap rakyat, dan punya standar hidup kaum jet set. Nilai eksport fosfat yang sangat mahal dan bernilai tinggi itu ternyata mengaburkan “kewaspadaan” Nauru sebagai negara dan bangsa.
Dengan segala kemewahan yang didapat dari fosfat, pemerintahnya menjadi kurang kontrol terhadap manajemen keuangannya. Begitu pun rakyatnya terlalu dimanjakan sehingga lambat laun berubah menjadi bangsa yang hidup enak dan “malas”. Di Nauru bahkan tidak ada yang namanya pers dan penyiaran elektronik.

PENUTUP
KESIMPULAN
Adapun Islam telah diperkenalkan di beberapa wilayah di Oseania, setidaknya selama 400 tahun (sejak 1600). Ketika orang-orang Papua Nugini dan Papua Barat menjalin hubungan dagang dengan Cina dan kerajaan Malaysia, di awal 1600-an, kehadiran Islam dirasakan di Oseania untuk pertama kalinya.[5]
Bagian lain dari Oseania tidak merasakan kehadiran Islam sampai 1800-an. Sebagai contoh, umat Islam pertama di Fiji muncul ketika Muslim migran datang di kapal diwajibkan membawa buruh ke Fiji pada tahun 1879. Muslim terdiri dari 22% dari asrama pada Leonidas, yang pertama kapal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar