Mengatasi Demam Panggung
Judul tulisan diatas akhir-akhir ini menjadi pertanyaan yang sering ditanyakan peserta diklat. Sebuah pertanyaan yang mungkin menjadi persoalan serius bagi para pembicara pemula saat hendak berdiri diatas panggung. Bagi saya sendiri hal itu tentu saja bukan lagi persoalan, setelah hampir 4 tahun menjadi widyaiswara atau setelah ratusan kali saya melakukan presentasi di depan kelas. Tentu saja hal itu sedikit menyulitkan buat bisa menjawab pertanyaan peserta tentang demam panggung hingga seringkali saya hanya menjawab dengan asal…. walau tidak salah tetapi pasti kurang sitematis dan kurang sesuai dengan kebutuhan peserta yang umumnya kurang berpengalaman dalam berpresentasi.Salah satu penyebab terjadinya demam panggung adalah stress. Menurut Ikhwan Sopa, banyak orang sebelum melakukan presentasi mengalami hal-hal: jantung berdegup kencang seperti habis lari-lari, telapak tangan Anda berkeringat, perut Anda mual dan merasa ingin muntah, setiap sebentar pergi ke kamar kecil untuk “mendownload” sesuatu, dan seterusnya. Gejala ini seperti gejala yang muncul pada berbagai penyakit berat. Padahal, bukan itu yang sesungguhnya sedang terjadi. Anda “hanya” sedang dilanda penyakit takut berbicara. Beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk dapat mengatasi demam panggung adalah
1. Kuasai Materi
Salah satu kunci sukses berbicara di depan umum adalah percaya diri. Dan faktor utama untuk dapat berbicara dengan penuh percaya diri adalah dengan menguasai materi. Untuk itu, usahakan Anda hafal dengan materi yang hendak disajikan dalam presentasi. Selanjutnya, bacalah buku-buku atau referensi terkait dengan materi untuk memperkaya penguasaan Anda terhadap materi. Menguasai materi presentasi dengan baik secara otomatis akan meningkatkan kepercayaan diri Anda untuk tampil di depan umum.
2. Rencanakan Presentasi dengan Baik
Perencanaan yang baik juga merupakan salah satu kunci suksesnya sebuah presentasi. Untuk itu buat grand design presentasi yang meliputi: bagaimana membuka presentasi, bagaimana menyajikan isi pokok, bagaimana memperkuat isi dengan contoh-contoh, serta bagaimana menutup sesi presentasi Anda. Buatlah alat bantu presentasi, baik berbentuk slide power point maupun catatan-catatan kecil terkait dengan materi. Lebih baik jika Anda persiapkan sendiri alat bantu tersebut karena hal itu otomatis akan membuat Anda lebih memahami materi. Buat juga kisi-kisi pertanyaan yang kira-kira hendak ditanyakan peserta terkait materi presentasi. Buat pula kata-kata atau ungkapan-ungkapan hebat buat membuka dan menutup presentasi Anda. kalau perlu tulis ungkapan itu dalam sebuah catatan kecil. Untuk mengurangi demam panggung, jangan pernah menerima permintaan presentasi yang waktunya mepet. Waktu yang mepet akan mengurangi waktu Anda dalam mempersiapkan materi. Dan bagi presenter yang kurang berpengalaman hal itu akan meningkatkan terjadinya kondisi demam panggung.
3. Bersikaplah Relaks
Banyak yang mengatakan salah satu teknik untuk reaksasi adalah dengan menghela nafas panjang, Menghela nafas akan memudahkan oksigen memenuhi otak sehingga secara otomatis akan membuat Anda lebih relaks sebelum memulai sebuah presentasi. Fokuslah pada wajah-wajah ramah dan tulus, yang pasti akan Anda temukan di ruangan presentasi, sampai Anda merasa nyaman.
4. Latihan, Latihan, dan Latihan
Pengalaman adalah guru terbaik sehingga percayalah presentasi Anda akan semakin membaik seiring seringnya Anda melakukan kegiatan presentasi. Latihan juga akan membantu Anda mengatasi demam panggung. Untuk itu, Anda bisa latihan dengan temen Anda sebelum tampil di muka umum. Mintalah temen tersebut mengevaluasi penampilan Anda selama melakukan presentasi tersebut. Lalu, ulangi latihan presentasi Anda tersebut ples perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Minta lagi temen untuk mengevaluasi lagi. Ulangi sampai Anda merasa yakin dengan penampilan Anda saat berpresentasi.
5. Jangan Takut Salah
Orang biasanya stress hingga mengalami demam panggung akibat merasa takut gagal dalam berpresentasi. Salah satu cara mengatasi demam panggung adalah dengan menghilangkan fikiran bahwa ANDA HARUS SUKSES BERPRESENTASI. Fikiran seperti itu akan membebani dan akan terus membebani saat berpresentasi sehingga kesalahan sedikit saja bisa sangat mengganggu fikiran Anda. Dan hal itu akan membuat presentasi Anda semakin kacau dan semakin lama semakin tambah kacau saja. Hilangkan beban fikiran harus sukses tersebut. Yang penting nikmati saja presentasi Anda. Yakinlah bahwa Anda telah mempersiapkan presentasi tersebut dengan baik dan lihat apa yang terjadi….he….he…he….
6. Hilangkan Fikiran-Fikiran Negatif
Caranya dengan fokus pada topik atau materi yang hendak Anda sampaikan. Bayangkan bahwa Anda akan mampu melakukan presentasi dengan baik. Hilangkan fikiran-fikiran yang membikin konsentrasi Anda buyar, seperti :audience yang ingin menjatuhkan Anda, Audience yang ’rewel’, audience yang ngantuk, audience yang keluar masuk ruangan. Hilangkan juga fikiran tentang hal-hal kecil yang mengganggu seperti : pakaian dan rambut yang kurang rapi, dasi yang kurang bagus, sepatu yang lupa disemir, catatan kecil yang ketinggalan, belum sarapan. Percayalah, Audience Anda tidak akan mempermasalahkan hal itu…!!
Bagaimana…?! Sudah siapkah Anda dalam berpresentasi…?! Belum….?! Mengapa…?! Ooooo….Anda ternyata harus tampil di depan orang-orang yang memiliki jabatan tinggi….Pak Camat, Kepala Dinas, Anggota Dewan, atau malah Bupati or Walikota….?! (kalau diatas itu sich kayaknya Anda gak perlu tips-tips inilah karena Anda pastilah jauh dari demam panggung…). Hingga terpaksa masih grogi alias demam panggung….?! Okelah kalau begitu. Anda kayaknya butuh anchoring untuk mengatasi demam panggung tersebut.
Apa itu anchoring….?!
Pada dasarnya, Anchoring (angkor = jangkar) adalah cara untuk mencapai keadaan-keadaan yang kita butuhkan untuk bisa sukses dalam konteks tertentu. Sebagai misal saat Anda merasa grogi atau demam panggung saat hendak memulai sebuah presentasi maka yang perlu Anda lakukan adalah mengingat-ingat kondisi dan situasi saat Anda merasa relaks dan percaya diri. Situasi dan kondisi itu antara lain dapat berupa suara, kata-kata, gerakan atau tindakan-tindakan kecil yang dapat bikin kita merasa tenang atau yakin sukses saat hendak memulai sesuatu. Dalam hal ini masing-masing orang memiliki anchoring yang berbeda-beda yang diantaranya tergantung submodalitas yang dimiliki…apakah bersifat visual, auditory atau kinestetik. Berikut beberapa contoh anchoring buat mengatasi demam panggung berdasarkan submodalitasnya masing-masing.
a. Visual
- Berpakaian rapi dan elegan kalau perlu dengan memakai jas
- Pakaian berwarna terang memang dianjurkan tetapi jika Anda merasa mengalami krisis kepercayaan diri, warna gelap akan membuat Anda lebih berwibawa
- Pakailah pakaian yang paling nyaman Anda pakai saat tampil di depan umum
- Cukur kumis atau jenggot atau malah pelihara sekalian buat meningkatkan rasa percaya diri
- Bayangkan audien Anda adalah temen-temen akrab Anda yang ingin Anda tampil hebat diatas panggung
- Bayangkan Anda sedang berada di tempat yang paling Anda sukai
- Amati peserta yang berpenampilan unik untuk memecah konsentrasi Anda
b. Auditory
- Berteriak-teriak sekeras-kerasnya (tapi cari tempat yang sepi ya…)
- Membisikkan do’a yang Anda percayai dapat menguatkan diri
- Dengarkan musik atau lagu yang paling Anda sukai
- Bernyanyi-nyanyi kecil atau bersiul untuk menenangkan diri
- Ucapkan kalimat-kalimat afirmasi, semisal ”Aku Bisa” atau ”Aku Pembicara Hebat”
c. Kinestetik
- Berjalan-jalan mondar-mandir sampai Anda merasa tenang
- Gosok-gosok telapak tangan Anda, lalu usapakan pada kedua mata Anda
- Anda boleh meremas-remas kertas atau tissue sampai hancur
- Kalau perlu Anda boleh meloncat-loncat sampai puas
- Boleh juga Anda pegang tasbih sembari berdo’a
- Minum air putih juga dapat membantu menenangan Anda.
Sekali lagi yang saya sajikan hanyalah contoh. Anda sendirilah yang harus dapat menemukan anchoring Anda saat hendak melakukan presentasi.Jadi…selamat mencoba…!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar