A.
PENDAHULUAN
Banyak tulisan yang
menyebutkan bahwa kehadiran pendidikan di dunia ini sejak adanya manusia di
dunia ini pula. Untuk mempertahankan dan terutama untuk mengembangkan hidupnya
makhluk hidup memerlukan juga bantuan individu lain, meskipun ada juga jenis
makhluk hidup yang sejak lahir harus dapat bertahan dan berkembang sendiri.
Kenyataan menunjukkan bahwa tuntutan hidup bagi manusia merupakan tuntutan yang
paling berat dan semakin berat seiring dengan perkembangan dan kemajuan taraf
hidupnya.
Dengan melihat pola
hidup manusia yang sekarang masih bertaraf sederhana, meskipun tidak sama
persis, pendidikan hanya dilakukan oleh orang tua untuk anaknya sendiri, dalam
bentuk yang sangat sederhana, dan hanya sekedar membantu anak mempersiapkan
diri menghadapi tuntutan hidup yang relative sederhana juga, semakin lama
berkembang samai taraf dewasa ini yang pendidikan menjadi sesuatu yang rumit
dan harus dipikirkan dan dirancang sematang-matangnya.
Pada mulanya
pendidikan hanya merupakan kegiatan praktis, namun sejalan dengan tahap hidup
manusia yang memasuki era pemikiran ilmiah, pendidikan mulai juga menjadi salah
satu sasaran ilmu pengetahuan. Pendidikan berkembang menjadi :
1.
Ilmu yang bersifat
teoritik
2.
Ilmu yang bersifat
terapan
Upaya
pengembangan konsep-konsep baru dalam pendidikan terhambat, oleh:
1.
Masalah dana
2.
Kebijakan pengambil
keputusan di bidang pendidikan
Hambatan
juga terjadi karena paradigm berfikir perencanaan dan pelaksanaan pendidikan.
Hal ini antara lain di sebabkan oleh kurang pekanya pemikir dan pengambil
kebijakan terhadap isu-isu baru yang terkait dengan pendidikan misalnya
perkembangan politik, social, ekonomi, ilmu pengetahuan teknologi, seni dan
sebagainya.
B. MANUSIA PERLU
DIDIDIK
Ada
beberapa asumsi yang memungkinkan manusia itu perlu mendapatkan pendidikan
1.
Manusia lahir dalam
keadaan tidak berdaya,untuk dapat melangsungkan kehidupanyah,sejak lahir
manusia memerlukan uluran tangan orang lain.
2.
Manusia lahir tidak
langsung dewasa tapi memerlukan banyak proses untuk mencapai dewasa yang
menjadi tujuan pendidikan (memerlukan waktu yang relatif panjang) Pada manusia
Primitive mungkin prosesnya akan lebih
pendek dari pada manusia modern,manusia primitive cukup dengan mencapai
kedewasaan secara konvensional,yaitu bilah dimana seseorang sudah memiliki
ketrampilan untuk hidup,khususnya untuk hidup berkeluarga,misalnya seperti
berburu,bercocok tanam atau sudah mengenal nilai dan norma hidup
bermasyarakat,sudah bisa dikatakan dewasa.dari segi usia,usia 12-15 manusia
primitive sudah dapat berkeluarga,tapi manusia modern tuntutan lebih kompleks
lagi,sesuai dengan kompleksnya ilmu pengetahuan,teknologi,dan sistem nilai.dan
selebuhnya pada manusia modern segala
ilmu akan terus di wariskan turun temurun.
3.
Manusia pada
hakikatnya adalah makluk sosial ia tidak akan menjadi manusia seandainya ia
tidak dapat hidup bersama dengan manusia lain.
C.
Pendidikan Sebagai Suatu Proses
Transformasi Nilai
Dalam
arti luas pendidikan yaitu suatu proses untuk mengembangkan semua aspek
kepribadian manusia,yang mencakup pengetauhannya,nilai serta sikap dan
keterampilannya.pendidikan bertujuan untuk mencapai kepribadian individu yang
lebih baik. Nilai-nilai yang akan di transformasikan itu mencakup nilai-nilai
religi,nilai-nilai kebudayaan,nilai pengetahuan,dan teknologi,serta nilai
keterampilan
Syarat
proses transformasi berjalan lancar
·
Adanya hubungan
edukatif
·
Adanya Metode
pendidikan yang sesuai
·
Adanya sarana dan
perlengkapan pendidikan
·
Adanya suasana yang
memadai
1.
Tujuan pendidikan
Suatu
gambaran dari falsafah atau pandangan hidup manusia,baik secara perorangan
maupun secara kelompok,seperti yng di kemukakan UNESCO
·
Otonomi yang berarti
memberi kesadaran,pengetahuan,dan kemampuan kepada individu maupun kelompok
·
Equity (keadilan)
yang berarti bahwa tujuan pendidikan tersebut harus memberikan kesempatan
kepada seluruh warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan budaya dan
memberinya pendidikan dasar yang sama
·
Survival berarti
dengan pendidikan akan menjamin pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi berikutnya
Secara
umum bebera[pa indicator dari manusia dewasa
1.
Manusia yang mendiri
2.
Bertanggung jawab
3.
Telah mampu memahami
norma-norma serta moral dalam kehidupan
2.
Pendidikan
Berlangsung Sepanjang Hayat
Selama
manusia berusaha untuk meningkatkan kehidupannya,baik untuk meningkatkan
pengetahuannya atau keterampilannya ,secara sadar atau tidak sadar ,maka selama
itulah pendidikan sebetulnya berjalan terus.dan proses pendidikan akan
berlangsung dalam lembaga-lembaga pendidikan seperti ;
keluarga,agama,sekolah,organisasi pemuda dan pramuka dan media masa.(sunsarno
1997:29)
D.
Ilmu
Pendidikan Sebagai Ilmu Normatif
Menurut sistem
Ilmu Pengetahuan di bedakan dalam 2 hal, yaitu:
a.
Ilmu murni terlepas dari empiris (contoh: matematika)
b.
Ilmu empiris berdasarkan pengalaman, yang objeknya adalah
gejala kehidupan (contoh: gejala hidup, situasi pendidikan)
Ilmu empiris dibagi di bagi atas ilmu
alam dan ilmu rohani. Contoh ilmu rohani dalam berbicara, berbahasa,
kesusastraan, mengajar-belajar, dan praktek mendidik. Dan ilmu rohani di bagi
atas ilmu normatif dan ilmu deskriptif.
Ada pula pembagian yang bersifat
teoritis dan praktis. Ilmu pendidikan termasuk ilmu pengetahuan empiris,
rohani, normatif yang di angkat dari pengalaman pendidikan yang disusun
teoritis dan digunakan secara raktis.
Pandangan
filsafat memiliki pengaruh terhadap konsep dan praktek pendidikan,hal ini di
karenakan pandangan filsafat yang dapat menentukan nilai luhur suatu pendidik.
Nilai yang di junjung tinggi dalam pandangan seseorang bahkan bangsa yang
dijadikan norma atau kriteria untuk mendidik. Norma ini biasanya tergambar
dalam rumusan tujuan pendidikanya. Ilmu pendidikan diarahkan pada perbuatan
mendidik yang bertujuan yang nilainya bersifat normative. Maka di simpulakan
bahwa “Ilmu pendidikan adalah ilmu yang bersifat normative”.
Ilmu mendidik boleh disebut ‘Ilmu yang
praktis’ sebab di tujukan kepada praktek dan perbuatan yang mempengaruhi anak
didik. Pemikiran teoritis disusun dalam
satu sistem pendidikan yang biasa di sebuat ilmu mendidik teoritis/ilmu
mendidik sistematis. Ilmu mendidik sistematis mendahului ilmu mendidik
histories, yang nantinya akan memberikan bantuan dan memperkaya ilmu mendidik
sistematis.
Ilmu pendidik itu adalah ilmu yang
memerlukan pemikiran teoritis, beberapa dimensi
yang diperlukan antara lain:
a.
Pengetahuan diri sebagai pendidik
b.
Pengetahuan tentang tujuan pendidikan
c.
Pengetahuan tentang anak didik
d.
Cara mendidik anak yang benar dan menyenangkan
e.
Pengetahuan martabat anak
Dapat disimpulkan bahwa ilmu pendidikan mmerlukan pemikiran
teoritis yang disusun teratur dan sistematis. Unsur pokok pemikiran bersifat teoritis antara lain;
1.
Tujuan pendidikan
2.
Faktor kondisi yang ingin di didik
E.
PENDEKATAN ILMIAH TERHADAP PENDIDIKAN
Pendekatan
ilmiah terhadap pendidikan,yaitu suatu ospek pendekatan terhadap
pendidik,menggunakan ilmu untuk mempelajari,menelaah serta memecahkan masalah
pendidikan,teori pendidikan dengan pengetahuan di sebut “science of
education”cara kerja menggunakan prinsip metode pengetahuan
Science
of education menghasilkan ilmu pendidikan sebagai terapan dari ilmu
dasarnya,mempelajari proses-proses psikologi,sosiologi,proses
sosiokultural,proses ekologis,karena akan mempengaruhi dan mementukan
pendidikan.
Berbicara
tentang ilmu,dapat kita lihat sebagai suatu proses dan sebagai suatu hasil dari
proses tadikarena berfikir mempunyai inti untuk memecahkan sebuah masalah degan
metode objectif dan reflektif,ilmu pengetahuan itu berfikir objectif tujuanya
untuk menggambarkan dan menafsirkan fakta,ilmu pengetahuan itu netral tidak di
pengaruhi oleh suatu sifat kedirian,Verifikasi yang dihasilkan oleh ilmu
pengetahuan di lakukan dengan cara mengujinyah dalam praktek berdasarkan
penginderaan filsafa menggunakan hasil ilmu pengetahuan,Verifikasi dengan
filsafa dengan jalan melalui akal pikiran yang didasarkan semua pengalaman insane.
F. Relevansi
Teori Pendidikan
Antara teori dan praktek pendidikan merupakan 2 hal
yang tidak dapat dipisahkan yang memiliki hubungan komplementer, dan saling
mengisi satu sama lainnya. Kita perlu memahami teori pendidikan, karena dengan
teori tersebut memberkan manfaat dalam hal:
1.
Memberi arah serta
tujuan mana yang akan dicapai
2.
Untuk memperkecil
kesalahan dalam praktek, atas dasar teori pendidikan diketahui mana yang boleh
dan mana yang tidak boleh dilakukan
3.
Berfungsi sebagai
tolak ukur, sejauh mana kita telah berhasil melaksanakan tugas dalam pendidikan
itu.
Paling
utama dalam pendidikan adalah
kepribadian dan kreatifitas pendidikan. Landasan kependidikan sebagai
berikut:
“ Itu sebabnya mengapa suatu upaya pendidikan
tidak dapat dan tidak boleh dikemukakan
dalam bentuk resep atau aturan
yang tetap untuk dijalankan. Yang penting bukan resepnya, melinkan
kepribadian dan kreatifitas pendidik sendiri. Pendidikan (walaupun harus
didukung oleh ilmu pendidikan atau pedagogic) dalam pelaksanaannya lebih
merupakan seni dari pada teori. “